Friday, February 3, 2012

Motivasi Berprestasi

Manusia memiliki tujuan dan harapan dari semua kegiatan yang dilakukan dalam hidupnya. Begitu pula dengan setiap siswa yang mengharapkan keberhasilan dalam belajrnya. Motivasi merupakan daya penggerak dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas yang mendukung keberhasilan belajar. Motivasi berasal dari kata “motive” atau “motion”  yang berasal dari bahasa inggris yang berarti penggerak. Menurut Sardiman (2005: 73), motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan aktivitas – aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Eysenck dan kawan – kawan dalam Slameto (2003: 170), motivasi dirumuskan sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep – konsep lain seperti minat, konsep diri, sikap dan sebagainya.

Tidak jauh berbeda dengan pendapat sebelumnya, Hamalik (2004: 158) mengemukakan bahwa motivasi berprestasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Keinginan untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai akan menimbulkan energi dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas belajar sesuai dengan kebutuhan berprestasi guna memperoleh prestasi belajar yang baik. Sedangkan menurut Djaali (2008: 103) motivasi berprestasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis (kebutuhan untuk berprestasi) yang terdapat di dalam diri siswa yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan tertentu (berprestasi setinggi mungkin).

Mc. Clelland (2009) berpendapat bahwa  motif  berprestasi ialah keinginan untuk berbuat sebaik mungkin tanpa banyak dipengaruhi oleh prestise dan pengaruh sosial, melainkan demi kepuasan pribadinya. Sementara itu, Heckhausen dalam Djaali (2008: 103) mengemukakan bahwa motivasi berprestasi adalah suatu dorongan yang terdapat dalam diri siswa yang selalu berusaha atau berjuang untuk meningkatkan atau memelihara kemampuannya setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan.

Berdasarkan pendapat tersebut, motivasi berprestasi merupakan dasar penggerak atau pendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, motivasi merupakan faktor penting dalam kehidupan terutama dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Hal ini dipertegas oleh sardiman (2006: 92 – 95), menyatakan bahwa Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar untuk mencapai prestasi belajar.
1.    Memberi angka
2.    Hadiah
3.    Saingan/kompetisi
4.    Ego - involvment
5.    Memberi ulangan
6.    Mengetahui hasil
7.    Pujian
8.    Hukuman
9.    Hasrat untuk belajar
10.    Minat
11.    Tujuan yang diakui

Lebih lanjut Hamalik (2004: 161), mengemukakan tentang fungsi motivasi yaitu
a.    Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan.
       Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.
b.    Motivasi berfungsi sebagai pengarah.
       Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan
c.    Motivasi berfungsi sebagai penggerak.
       Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

Proses belajar dalam pelaksanaannya sangat memerlukan motivasi, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.

Hamalik (2004: 162 – 163), membagi motivasi menjadi 2 jenis yaitu

a.    Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang sebenarnya yang timbul dalam diri siswa sendiri dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional, seperti keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu.

b.    Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor – faktor dari luar situasi belajar,  seperti penghargaan, persaingan dan hukuman.

Keinginan, tujuan, dan kebutuhan dalam diri seseorang akan berbeda dengan yang lain. Dorongan atau motivasi yang terdapat dalam diri seseorang dapat dilihat dari karakteristik individu atau orang itu sendiri.
Adapun karakteristik individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, yaitu
  1. Menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi atas hasil – hasilnya dan bukan atas dasar untung – untungan, nasib atau kebetulan
  2. Memilih tujuan yang realistis tetapi menentang dari tujuan yang terlalu mudah dicapai atau terlalu besar resikonya.
  3. Mencari situasi atau pekerjaan dimana ia memperoleh umpan balik dengan segera dan nyata untuk menentukan baik atau tidaknya hasil pekerjaannya. 
  4. Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk mengungguli orang lain.
  5. Mampu menangguhkan pemuasan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
  6. Tidak tergugah untuk sekedar mendapatkan uang, status, atau keuntungan lainnya, ia akan mencarinya apabila hal – hal tersebut merupakan lembaga prestasi, suatu ukuran keberhasilan (Djaali,2008: 109 – 110).
Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan belajar merupakan usaha untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang keberhasilannya diukur dengan prestasi.

Adanya dorongan dari dalam diri seseorang untuk belajar merupakan bentuk dari motivasi. Motivasi berprestasi berarti seorang siswa mempunyai kemauan, dorongan, untuk menggerakkan atau mengarahkan tenaga untuk melakukan aktivitas yang mendukung terwujudnya tujuan belajar, serta bersemangat dalam menghadapi segala tantangan dan hambatan pada diri seorang mahasiswa untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal. Tingginya prestasi yang diraih dipengaruhi oleh tingginya motivasi berprestasi yang dimiliki.

Semoga bermanfaat, Salam Diamond..!!!

Related Post

Semoga Bermanfaat, Jika Sahabat suka dan memperoleh manfaat dari artikel-artikel di blog Komunitas Diamond ini, silakan bagikan ke teman-teman sahabat melalui jejaring sosial dibawah ini: